Perjalanan kami ke Belitung dimulai tanggal 18-April-2015.
Jalan-jalan saya kali ini bersama para konsultan ERP E-Business Suite yang nama/merk-nya akan saya samarkan, sebut saja aplikasi Orekel.
Dengan kompak, kami mengajukan cuti di tanggal yang sama untuk melarikan diri dari Gedung Veteran lantai 8.
Ada yang belum paham arti cuti?!
Cuti adalah istilah MOHON IZIN boleh bolos kerja tapi tetap dibayar, yang mana permohonan tersebut HARUS cuma ada 1 feedback kembali kepada pemohon yaitu "OKE BOLEH". At least, itu bagi saya.
Karena kami jalan-jalan dengan pesawat kebanggaan berlogo burung garuda biru, maka begitu berkumpul di Terminal 2F Soekarno Hatta International Hotel, kami memutuskan untuk ber-selfie-ria.
Banyak selfie yang kami lakukan dengan gadget saya terlihat berhasil, hasilnya bagus dihiasi dengan muka-muka bahagia para konsultan.
Bukan, hasilnya bagus bukan karena saya ber-gadget baru kok, tapi karena kami memang benar-benar senang bisa refresh dan menjauh dari kerjaan yang penuh issue, teori dan ke-absurd-an semata.
Sesampainya di pulau Belitung, kami langsung disambut dengan matahari yang sangat menyilaukan dan sangat menyengat.
Bang Feri, driver sekaligus TourGuide kami, sudah menunggu dengan mobil berkapasitas 15 orang berwarna putih.
Mobilnya bagus sekali dan nyaman.
Kami langsung jalan mencari makanan, tepatnya Mie Atep khas Belitung.
Inilah nikmatnya kalau pakai Paket Tour, terutama di Belitung.
Paket yang kami beli sudah benar-benar komplit hotel, transportasi, beserta makan dan jajan (termasuk kopi dan gorengan).
Oh iya, for your information, kalian harus ingat ini "Belum ke Belitung kalau BELUM NGOPI".
Kami tidak perlu bingung mencari-cari kemana dan kapan harus pergi. Kami juga tidak perlu bingung mencari tempat oleh-oleh yang terpercaya.
Belum lagi, di Belitung, pulau penghasil Batu Satam ini, sangat minim petunjuk jalan.
Bisa dipastikan kalau kami tadinya backpacker-an, kami akan menghabiskan waktu yang sia-sia untuk mencari-cari jalan dan informasi.
Belum lagi, kemungkinan kami akan bunuh-bunuhan dalam diskusi untuk menentukan objek wisata yang harus dikunjungi terlebih dahulu.
By the way, kalau kalian datang dengan doku yang pas-pas-an, jangan coba-coba beli Batu Satam nya. Karena sangat mahal.
Batu yang besarnya lebih kecil dari botol air mineral harganya bisa mencapai Rp 1.500.000,00.
Tetap mau beli juga??? Terserah sih!
Then,
Travelling kami benar-benar memuaskan. Karena kami sudah coba banyak spot, snorkeling, visit pulau-pulau bagus, kuliner termasuk tempat jajan dan ngopi.
Tidak seperti Bali, Pulau Belitung tidak terlalu ramai dan objek wisatanya juga tidak begitu banyak (mungkin belum di-observasi seluruhnya).
Perlu cari-cari informasi terlebih dahulu kalau mau jalan-jalan ke Belitung.
Dengan waktu yang hanya 3D2N, kami segera mengujungi tempat syuting film Laskar Pelangi.
Ya, di pulau ini lah film Laskar Pelangi dibuat.
Sepertinya 'Laskar Pelangi' dan Andrea Hirata sudah menjadi Ikon di pulau ini.
di Pulau ini pun terdapat museum kreatif karya Andrea Hirata sang Penulis inspiratif Indonesia.
Selain itu, masih banyak tempat yang kami hampiri.
Bagi kawan-kawan yang mau mencoba jalan-jalan ke Belitung, silahkan dicoba, elu pade gak bakal nyesel!
Pantai di sekitar Belitung ini memang terlihat banyak batu-batu besar. Pasirnya lembut. Air lautnya hijau dari jauh dan bening dari dekat. Tidak ada kemacetan di Belitung.
Makanan di Belitung juga terbilang affordable.
Laut, pantai, batu dan awannya sangat sangat sangat bagus! Saya berusaha tidak lebay di sini.
Saran saya gunakan paket tour kalau main-main ke Belitung, kecuali sudah hafal daerah Pak Ahok ini.
Mengenai Paket Tour yang bisa diandalkan, bisa cari sendiri di Google.
Kenapa demikian?
Karena selain saya lupa nama Tour Travelnya, pun blog ini bukan tempat promosi.
Next,
biarkanlah gambar yang bercerita tentang bagaimana para expert Orekel berlibur.
ENJOY!
Mercusuar di Pulau Lengkuas |
Dari Pulau Lengkuas |
The Consultant |