Sebuah Kesimpulan

Aku minta maaf,

aku hanyalah manusia,
yang terkadang tidak dewasa

mendung menyelimuti hariku,
dalam mencari jawaban pertanyaanku,
"Apakah kamu membutuhkanku???"

Tapi sepertinya...

... ...



Kini..,
Aku sudah tak berdaya......

pasrah,
menyerah,
lelah,
duka,
     Semua berada dalam 1 rumah, PUTUS ASA

jangan tarik lenganku,
jangan mencariku,
jangan memanggilku,
jangan menungguku,
     Karena memang DIRIMU TAK BUTUH AKU.

aku kurang dewasa,
aku cepat marah,
hatiku selalu gundah,
harapan sirna,
     Ku heran, korban atau pelaku aniaya.

arti maaf aku sudah lupa,
ya, keadaan semakin parah,
kecupanmu kembali menjadi mimpi,
karena aku diceburkan ke dalam barisan reality,

dikau tidak (lagi) menungguku
dikau tidak (lagi) membutuhkanku
dikau tidak (lagi) menyayangiku
dikau tidak (bahkan) ingat aku...
JAUH!

biarlah!
semua ini terjadi,
tak akan kuganggu kamu lagi,
pertanyaanku jawabannya tak sudi
aku mati pun tiada yang peduli

tapi,
hidup harus terus berputar
masih berharap pita suaramu bergetar
memanggilku yang sudah gentar
     hanya bercumbu denganmu melalui gambar.
     kini hanya merasa petir suram menggelegar
     setelah 3 tanyaku tak kamu jawab dengan benar.

Sebuah KESIMPULAN,
yang sulit untuk dilakukan,
sebuah malam penentuan,
sebuah jalan.

dengan kasih,

tertanda

yang bertahan