NONSTOP PARTY
Weekend kali ini, 30 November dan 1 Desember 2013 ini, merupakan salah satu weekend tergila, terseru, tergokil, ter-ilusi, dan terPECAH yang pernah saya rasakan.
Ya, karena kami jalan-jalan ke Hope Island a.k.a Pulau Harapan.
Kami, orang-orang yang yang belum kawin, eh belum nikah. *Bisa jadi sih sudah ada yang kawin*,
Kami, orang-orang yang haus liburan,
Kami, orang-orang yang lapar senang-senang,
Kami, 12 orang keren, memutuskan untuk have fun di Hope Island.
Kami, orang-orang yang haus liburan,
Kami, orang-orang yang lapar senang-senang,
Kami, 12 orang keren, memutuskan untuk have fun di Hope Island.
"Accelerate Your Business, Not Your Belly" ~ sorry Pran, just kidding.. |
Pada liburan kali ini banyak ketidak-seragaman perasaan yang terjadi, namun justru di situ lah letak seninya.
Betapa tidak, di antara kami ada yang merasakan 'ketenggelaman' yang menakutkan, ada yang merasakan mual hingga terdiam seribu bahasa, ada yang 'lupa cara duduk', ada terjebak imajinasi dan halusinasi, ada yang ter-'AYAM MATI', dan banyak lagi.
12 orang keren dan eksis ini, termasuk saya, benar-benar menunjukkan taring dimana pun kami berada. Baik di KM (Kapal Motor) maupun di perahu motor, kami berhasil menjajah seisi KM berikut situasi dan kondisi dengan berteriak dan bernyanyi sesuka hati. We sang a bunch of song like nobody listening.
Tanpa terasa, dari pelabuhan elit Muara Angke kami sampai di pulau penuh harapan tersebut. Frasa 'tanpa terasa' di sini adalah perjalanan 3 jam.
Ya, hanya 3 jam.
Sesampainya di pulau penuh harapan tersebut, seketika saya paham mengapa dinamakan "Pulau Harapan".
Saya berharap ada sepeda yang bisa dipakai mengelilingi pulau layaknya pulau Pari.
Saya berharap banyak pantai yang bisa disinggahi di pulau ini.Saya berharap banyak ikan berwarna yang bisa dilihat ketika snorkeling kayak pulau Bali.
Saya berharap banyak objek yang bisa dinikmati seperti Jembatan Cinta di pulau Tidung.
Saya berharap saya bisa... *lanjut sendiri, penting ini...*
Ya, banyak harapan di pulau ini, sehingga namanya "Pulau Harapan"
FYI again, jalan-jalan versi Pulau Harapan ini adalah dengan naik perahu motor menuju pulau-pulau kecil sekitarnya.Dengan tidak stay di pulau ini baru kita bisa menikmati pulau ini. *Kalimat yang terakhir agak membingungkan, maaf ya, tapi memang begitulah adanya*
Mungkin bagi anda yang baca mungkin menilai "Kok tidak ada seru-seru nya perjalanan kalian?!"
Salah, justru main-main kali ini kami berasa seru dengan segala lebih kurangnya.
Singkat cerita,
kami mengarungi lautan Kepulauan Seribu hingga dapat 2 spot snorkeling dan 1 pantai full of sand yang sangat indah untuk foto-foto dan juga 1 pulau tempat menikmati sunset uga untuk foto-foto.
Seketika, rasa lemas karena belum tidur seharian dan keluhan lainnya sirna karena puas dengan banyak pemandangan dan serunya main air.
Bebeb-nya Lek Pran |
Lompat dari perahu, berfoto ria, nyanyi-nyanyi, teriak-teriak, berdiri di atas karang demi foto-foto, nyelam demi foto underwater bukan demi ikan, ngebul asap, semua kami lakukan ketika itu, kecuali snorkeling itu sendiri.
Heran?
Jangan heran, kami sudah bosan dengan ikan, lagipula ikannya sedikit sehingga tidak ada yang bisa dilihat. Kemungkinan ikan-ikannya lagi pada interview cari kerja. I dont know why!
Thanx to Mr.I-Dont-Know-Who yang telah mengajak kami jalan-jalan. 1 hari yang terasa full.
Pulang bermain air kami langsung rebutan kamar mandi.
Pada tahap ini, akan sering terdengar "Aku dulu lah woi ke kamar mandi, sakit perut aku!". Sebuah tipuan kuno yang kerap kali berhasil. Jika frasa "Aku sakit perut" bukanlah tipuan, itu berarti orang setelahnya akan merasa beruntung mendapatkan bonus aroma terapi.
"Ih, siapa yang yang terakhir ini??!! BAUK KALI!"
"F**k lah!!! Mana ada ya! Gak bauk kok..."
"Ih, siapa yang yang terakhir ini??!! BAUK KALI!"
"F**k lah!!! Mana ada ya! Gak bauk kok..."
Nikmatnya asap yang penuh ilusi menemani kami setelah makan ikan bakar yang sangat besar, sebesar nampan kopi di pesta batak.
Di sini,
Ya, di sini dimulai pengalaman hidup terdahsyat sekaligus ter-menakutkan dimulai.
Di sini lah kegilaan paling gila terjadi. Pengalaman paling menakutkan dan paling spiritual saya rasakan.
This is the part of my delusional illusion experience begin. My other illusion. Sweet damn hallucination.
"Woi, kita ngapain?!"
"Hihihihi!""Geli-geli lah kaki dan lutut aku lah"
"Udah kenak kau! coba buka matamu melotot"
"Aku sesak pipis lah woi"
"Ih, jangan lah kau pipis!"
"Kita pindah ruangan ya?"
"Eh, tolong lihatin Arsenal donk udah main belum"
"Kayaknya aku udah keterlaluan lah woi!"
"Aku gak ngerti lagi lah woi gimana cara duduk!"
"Tolong lah woi! Aku gak mau lagi lah kek gini!"
"Udah kita duduk aja dulu ya,, mudah-mudahan sebelum pagi kita sadar"
"Ambilin minyak kayu putih lah,, wuihiihiihiihii..."
"Udah udah tenang, kita udah kelewatan memang, kita tunggu aja efeknya hilang, kita duduk aja"
"Hehehe,, gimana boy?! Asyik party nya?! Sudah sudah, kasih-kan dulu air hangat itu, biar cepat balik" kata pelantun 'Ayam Mati'
"Woi, kok serem kali kalian, kok diam aja! Woi, orang ini kenapa?!" kata auditor ternama.
"Kalian kenapa woi? Kalian gak apa-apa kan?" Kata pengusaha muda.
"Kita tidur aja dulu" kata saya.
Problem solved.
Saat-saat menakutkan akhirnya terlalui. Saya selamat. Saya lega. Saya puas. Saya senang.
Pengalaman yang satu ini sepanjang hari bahkan hingga kini bisa membuat saya senyum-senyum.Belum pernah saya merasakan kelegaan dan kesenangan yang seperti ini.
This is my sweet illusion. I will never forget this moment.
I remember what my friend (she is Neysa Siagian) said about my song. She gave me an advise about my lirycs:
"We're so high with
Damn, this is really happening!
Thanx God, I'm okay! I'm alive!
Sudah ah! Tidak semua mengerti bagian ini!
Oh iya guys,, can you imagine,,, bahwa sebelum pesta nista ini terjadi kami sedang membahas sesuatu yang sangat mulia, sangat spirit, sangat penuh berkat?!
Kami punya next mission: CHARITY MISSION in PULO GADUNG
Damn, what've we done?! Why are we even get drunk after that holy discussion?
Selalu, di foto keren saya selalu tidak ada. |
Tapi, memang iya, tidak jadinya kami pagi-pagi, hari ke-2, ke Pulau Bira karena kami harus perang memperebutkan tahta kamar mandi. Menurut analisa statistik yang memadai, diperlukan setidaknya 3 jam bagi ke-duabelas orang ini untuk bisa menggunakan kamar mandi.
But, it's okay lah.
Model Ter-Pecah, Ter-Oke, dan Ter-Dahsyat. Nice spot! |
Ini semua berkat "AYAM MATI" dan "Martha Babbeee".
"yang ko bilangnya sehare.., 3 hare, 5 hare gak ko bayar nya ituuu..."
"ku tunggu ko di gereja betel ya,, amen!"
Siluet Terpecah. Damn! |
Kami pulang ke Jakarta dan mendarat di pelabuhan elit Muara Angke.
Langsung makan di mall kebanggaan DKI Jakarta, Central Park.
Tidak hanya itu, kami melanjutkan kegilaan kami dengan bernyanyi-nyanyi, joget, metal screaming, teriak di ruangan gemerlap DIVA Karaoke.
For God sake, this weekend is freaking awesome. All my friends are great, damn great!
Gua yakin banget, si Kecap yang lagi kawin kontrak di Brunei bakal nyesal. Yakin banget!
Thanx guys!
We had a lot of fun!
Merenungkan 'Ketenggelaman-nya' |
Kami fotografer nekad! |
Foto paling ekspresif, nice! Y'all girls look sexy! |
masih bakal nambah lagi kok.
I'll let y'all know the update yaa...
Lek Jul, ditunggu foto-foto kita.. ^_^
dropbox link file asli: https://www.dropbox.com/sh/kdvcqhuvrz9kk5j/5aCC1gtiVV
dropbox link edited file: https://www.dropbox.com/sh/nnqzu46gefaqas2/AWPgTv2JlZ
silahkan di-download ya..
Next Kemana???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan comment... ^_^